Membunuh Masalalu
Mataku sembab,
menangisimu
Setiap kali mengingatmu
Sama saja mengundang air mata membasahi pipiku
Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya
Setiap kali mengingatmu
Sama saja mengundang air mata membasahi pipiku
Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya
Aku masih menyimpan
barang pemberianmu
Menyekap mereka dalam kardus agar aku tak lagi melihatnya
Bahkan aku masih memikirkanmu saat kutahu kautak lagi memikirkanku
Semudah itu kau datang
Semudah itu kau tinggalkan
Semudah itu kau mengendalikan hatiku
Semudah itu kau merusak dan mengobrak-abriknya
Menyekap mereka dalam kardus agar aku tak lagi melihatnya
Bahkan aku masih memikirkanmu saat kutahu kautak lagi memikirkanku
Semudah itu kau datang
Semudah itu kau tinggalkan
Semudah itu kau mengendalikan hatiku
Semudah itu kau merusak dan mengobrak-abriknya
Jangan tanyakan
mengapa hingga saat ini aku masih merindukanmu
Mengapa dalam rentan waktu tanpamu
Aku merasa perasaanku mati seketika
Aku tak dapat membedaka mana tangis dan mana tawa
Mana amarah dan mana cinta yang membuncah
Dunia semakin terlihat gelap dimataku
Mengapa dalam rentan waktu tanpamu
Aku merasa perasaanku mati seketika
Aku tak dapat membedaka mana tangis dan mana tawa
Mana amarah dan mana cinta yang membuncah
Dunia semakin terlihat gelap dimataku
Bagaimana aku bisa
merasa tersiksa jika kutahu kau bahagia bersama dia?
Mustahil bagiku, mengosongkan otak kiri dan kananku
Hingga tak ada lagi kamu yang mengisinya
Sulit bagiku, saat harus membunuh masa lalu
Masa dimana ada kamu
Hanya ada kamu
Mustahil bagiku, mengosongkan otak kiri dan kananku
Hingga tak ada lagi kamu yang mengisinya
Sulit bagiku, saat harus membunuh masa lalu
Masa dimana ada kamu
Hanya ada kamu
0 komentar:
Posting Komentar